“Aku bahagia dalam
lingkaran tasbih kasih sayang-Mu
Yang Engkau kalungkan
pada diriku
Irhamna Ya Allah Ya
Rahman Ya Rahim.."
“Dia mencintai
kepada yang mencintai-Nya
Dan mendekat dengan yang
mendekatkan kepada-Nya
Sehingga Cahaya-Nya
menyelimuti wajah setiap insan yang dekat padanya
Dan Dia mengerti apa
yang dimaui hambanya walaupun kita belum mengetahui”
“Aku mencintai Tuhanku
Setiap malam aku selalu
berdua dua-an dengan Tuhanku
Kedamaian, kerinduan
menyelimuti jiwaku
Dan aku merasa tentram
berada didekat-Nya”
“Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku ini bukanlah kekasih-Mu,
kekasih-Mu adalah orang
yang sudah pasti engkau selamatkan
dan engkau tempatkan
dalam Syurga-Mu
sedangkan aku ini
hanyalah Hamba-Mu,
yang sudah jelas
nerakanya dan buram syurganya,
belum tentu bagiku
syurga karena itu lindungilah aku,
orang tuaku dan guru
guruku dari siksa kubur dan neraka
juga dari fitnah dunia
dan akhirat wahai Dzat Yang Maha Penyayang
Allahumma inni
a’udzubika min adzabi jahannama wamin ‘adzabil qabri wamin fitnatil mahya
wamamati wamin nasri fitnatil masihid dajjal”
“Tuhanku, bolehlah
Engkau memasang seribu ranjau dalam perjanalanku mencari-Mu
Tetapi janganlah Engkau mendatangkan
satu kabut yang akhirnya membuatku tersesat dijalan-Mu”
“Ya Tuhanku, apakah
Engkau akan memotong lidah yang letih karena-Mu?
Apakah Engkau akan
membakar lisan yang selalu memuji-Mu?
Apakah Engkau akan
memotong tangan yang selalu meminta kepada-Mu?
Apakah Engkau akan
membakar kaki yang selalu berjalan dijalan-Mu?
Apakah Engkau akan
menusuk telinga yang selalu mendengarkan Panggilan-Mu?
Apakah Engkau akan
menusuk mata yang selalu melihat Al-Qur’anul Karim-Mu?
Apakah Engkau akan
membakar qalbu yang selalu mengingat nama-Mu?
Apakah Engkau akan
menghanguskan tubuh yang senantiasa berwudhu kepada-Mu?
Ampunilah hamba Ya Allah
rabbifighrly warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdinii wa’afini wa’fu’annii”
Ya Tuhanku jangan ada
dinding pembatas antara aku dengan-Mu
Karena aku ingin
mencintai-Mu tiada batas
Ya Tuhanku, sampai detik
ini aku terus mengejar-Mu
Aku tidak peduli sejauh
mana harus sampai kepada-Mu
Karena cintaku kepada-Mu
telah membakar sanubariku
Hingga aku tak sanggup
berdiam diri dan terus mengejar-Mu
“Ya Tuhanku ketika aku berhadapan
dengan ulama dan kekasih-Mu
Aku selalu menundukkan
kepala kepada mereka lantaran aku malu atas diriku
Bagaimana aku dihadapan
Engkau nantinya? Dihadapan kekasih-Mu saja aku tak mampu
Apalagi dihadapan-Mu Ya
rabb.. rabbana faghfirli dzunubi”
Ketika aku telah
mencintai-Mu telah banyak yang berubah dalam diriku
Setiap aku memakan
makanan dunia aku selalu berkata
“Semoga engkau adalah
menjadi makanan terakhirku”
Hingga tidak ada makanan
lagi untukku selain tumbuh-tumbuhan
Tetapi aku sering lupa akan
janjiku hingga aku membenci diriku
Namun Tuhanku maha
penerima segala taubat kecuali musryik
Dan akupun bertaubat
kepada-Nya dari segala apa yang telah kulakukan
Ya Tuhanku,
Aku mengenal-Mu melalui
bukti-bukti ciptaan-Mu
Aku takut kepada-Mu akan
kebesaran-Mu
Aku mencintai-Mu karena
lembutnya kasih sayang-Mu
Betapa Maha sempurna dan
Indahnya Engkau..
“Ya Tuhanku, matikanlah
aku dengan ridho dan cinta-Mu
sehingga aku datang
kepada-Mu dengan jiwa yang damai lagi diridhoi-Nya”
Ya Tuhanku jika dihari
pengasingan nanti Aku berada dalam syurga-Mu
Sedangkan kedua orang
tuaku berada dalam Neraka-Mu
Sungguh aku memohon
kepada-Mu Ya Rabb
Haramkanlah syurga itu
untukku, sebelum kedua orang tuaku yang memasukinya
Jika Engkau tidak
mengizinkan mereka memasuki syurga-Mu
Maka inilah aku memohon
kepada-Mu
“Gantikanlah kedudukanku
antara dengan mereka
Hamba rela menerima
siksaan mereka walau harus dilipat gandakan
Karena itu lebih ringan
daripada melihat mereka tersiksa
Duhai Rabb Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang”
Ya Allah aku selalu
menangis tentang kedua orang tuaku
Bagaimana tidak Ya Rabb,
hamba-Mu yang zalim ini
Belum tentu bisa
menolong kedua orang tua hamba sendiri
Jangankan menolong
mereka Ya Rabb menolong diri sendiri ini
Saja tidak akan bisa
apalagi menolong mereka..
Rabbighfirli waliwali
dayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira
Banyak orang yang
mendekatkan diri kepada-Mu
Lantaran ingin dunia mereka sendiri. Tuhanku..
Janganlah engkau buat
hati ini mencintai selain Engkau
Rabbanaa atina fiddunya
hasanata wafil akhirati hasanata waqina ‘adzabannar
Aku rindu ingin bertemu
Tuhanku
Hasrat rindu telah
menggebul dalam qalbu
Duhai Yang Cintanya
diatas Cinta dan Kasihnya diatas Kasih
Cintaku kepada-Mu
menuliskan sejarah dalam hidupku
Aku seperti seorang
kekasih yang tergila-gila akan kasih sayang-Mu
Kapankah aku bisa
bertemu kepada-Mu?
Ketika aku telah
merindukan-Mu
Aku selalu menjaga dan
mengatakan pada jiwa dan ragaku ini
Untuk bersabar tidak
tidur sebelum datang perintah Tuhanmu
Hingga aku tidak sadar
kalau-kalau aku telah menyakiti ragaku
Tetapi apalah daya?
Seorang hamba memang ditakdirkan tersiksa
Tidak ada seorang budak
yang bebas dan bahagia
Kecuali dia dipulangkan
oleh Tuannya dengan cinta-Nya
Maka inilah sujudku
dihadapan-Mu dengan membawa penyiksaan diri
Karena itu pulangkanlah
aku pada-Mu suatu hari nanti ke Rahmatullah
Dalam Rahmat-Mu yang
Maha Luas itu Dengan Cinta dan Ridha-Mu
Hingga Engkau
memanggilku seraya berfirman
“Yaa Ayyatuhannafsul
mutmainnah, Irji’ii ilaa rabbika raa dhiyatam mardhiyyah” Q.S Al-Fajr
“Wahai jiwa yang tenang,
kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhainya”
Tuhanku, begitu Kuasanya
Engkau
Engkau berikan kami
rumah yang indah
Beratapkan langit dan
beralaskan bumi
Langit berhias bintang apabila
malam
Dan bumi berhias
tumbuhan dan lautan
Tuhanku, Tidaklah Engkau
ciptakan ini semua
Dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau
Maka peliharalah kami
dari siksa neraka
“Rabbanaa maa khalaqtaa
haadzaa baathilan subhaanaka faqinaa ‘adzaabannar” Q.S Ali-Imron
"Aku heran dengan
manusia sekarang ini.
Dahulu setan dan iblis
sangatlah sibuk menggoda manusia
Tetapi sekarang? malah
manusianya yang menghampiri setannya."
"Bagiku ulama yang
hakiki adalah ulama yang ketika kehadirannya melepaskan kerinduan yang mendambakannya
dan kepergiannya menimbulkan kehilangan bagi yang mendambakannya
Juga pula ulama yang
hakiki adalah ketika kita melihatnya
kita merasa malu bahkan
menangis lantaran dia selalu mengingat kepada Allah sehingga Allah ada
didekatnya dan muncullah sifat-sifat Allah dari dirinya ini dikatakan tingkatan
ma’rifat”
“Ulama yang akan fana’
didunia dan akhirat adalah yang menyimpangkan apa yang sudah tertera dalam
kalam ilahi dan sunnah rasul dan mereka yang berilmu tetapi mereka sedang
mengejar dunianya saja dan bangga atas jabatannya
Padahal bagiku belum
tentu didunia ini ada seorang ulama yang hakiki karena ulama yang hakiki kiamat
nanti mereka akan memberikan syafaat seperti para rasul dan para nabi “Inaa awwalaa man yasfa’ul mursaluuna
tsumman nabiyyuuna tsummal ‘ulamaa” karena “Sesungguhnya orang yang pertama kali memberikan syafa’at (pada hari
kiamat) mereka adalah para rasul, kemudian para nabi lalu kemudian para ulama”
“Pemimpin yang berhasil
dan kaya adalah bukan pemimpin yang ketika didunia dia bergelimangkan harta
sedang rakyatnya menggendong derita kelaparan dan kemiskinan
Tetapi ketika dia dunia
dia berselimutkan angin yang menusuk tulang tulang, beralaskan tanah yang
mengotori pakaiannya , beratapkan benda yang berlubang sehingga kadang dia
basah oleh hujan dan panas oleh terik matahi dan dia juga menanggung
penderitaan diri kelaparan dan kemiskinan sedang rakyatnya sejahtera
Karena pemimpin seperti
ITULAH ! yang kedudukannya nanti sangat luar biasa ! dan mereka berada disurga
yang bertahtakan emas dan permata
Sedangkan bagi mereka
yang malah menyakiti warganya tempatnya amatlah buruk dan kekal bahkan lebih
buruk dari orang kafir dan pembunuh karena pembunuh mereka langsung membunuh
dengan satu derita dan orang kafir hanyalah durhaka kepada Tuhannya sedangkan
pemimpin yang demikian adalah tidak beda dengan orang kafir dan pembunuh “bagaimana engkau menyamakan pemimpin yang
arrogan dengan orang kafir dan pembunuh?”
Ya karena pemimpin yang
serakah mereka lebih kejam dari pembunuhan, mereka menyakiti warganya dengan
banyak penderitaan yang menyakitkan lahiriah dan batiniah menurutku lebih baik
aku dibunuh daripada disakiti seperti itu
Kedua mereka tidak jauh
dari orang kafir karena mereka mengKUFURI pemberian nikmat Tuhannya..”
"Selama aku
mencari-Nya aku mendapatkan satu pelajaran bahwa sesungguhnya
Semua didunia ini tak
lain ibarat seorang musaffir yang berjalan di hamparan luasnya gurun pasir
dibawah terik matahari sedang dia kehausan kemudian dia melihat sebuah sungai bening yang kelihatannya segar
untuk diminum tetapi ketika dia menghampirinya ternyata itu adalah
fatamorgana belaka."
"Carilah Tuhanmu
dengan benar dan teliti
Carilah Tuhanmu dengan
hati-hati dan bijaksana
Carilah Tuhanmu dengan
ikhlas dan sabar
Niscaya Tuhanmu yang
akan mencarimu dan selalu ada disampingmu padahal engkau sedang mencari-Nya
Dan jika Tuhanmu sudah
berada disampingmu maka pada saat itu setan tidak berani mengganggumu, bahkan
malaikatpun iri padamu”
Janganlah
kamu mencari Tuhanmu dengan hati yang kotor
Karena
Tuhanmu itu Maha Suci yang ada engkau hanya diusir dari singgasanya
Pulanglah
kamu kepada Tuhanmu dengan keadaan suci, jika tidak bisa dalam keadaan setengah
suci atau paling tidak sedikitnya engkau terciprat air suci
Kau
diturunkan oleh Tuhanmu dalam keadaan suci dengan membawa buku pertanyaan maka
pulanglah kamu kepada Tuhanmu dalam keadaan suci pula dan telah mengisi seluruh
pertanyaan yang telah diwajibkan oleh Tuhanmu kepadamu
“Sholat
fardhu itu ibarat sebuah buku biasa (kewajiban) yang akan kita berikan kepada
Allah
Dan
Sholat sunnah adalah sampulnya sehingga jika kau menambahkan sholat fardhu
Dengan
sholat sunnah seperti engkau memberikan buku terindah yang rapi kepada Allah
Sehingga
Allah akan semakin mencintaimu dan memberikan pujian atas hadiahmu kepada-Nya”
“Tasawwuf
sudah tidak ada..? Tasawwuf sesat..? Tasawwuf hanyalah cerita dulu..?
Ketahuilah
Tasawwuf masih ada dan akulah contohnya !
Tasawwuf
tidak sesat karena tasawwuf masih berpakaiankan islam dan berbuku sunnah juga
masih dibawah naungan rumah para ulama’
Tasawwuf
bukan cerita dulu tetapi cerita nyata bagi telinga yang ingn mendengar dan
ingin menjadikan diri lebih berkualitas dan mencari yang hakiki yaitu yang
baqa’ bukan seperti sekarang ini, mereka terus mengejar bayangan yang padahal
sudah jelas itu tidak bisa dibawa apalagi disentuh dan itulah dunia yang fana”
“Aku
peringatkan kepada kalian, jangan sekali-kali mencoba tasawwuf tanpa berfikir
matang karena tasawwuf itu seperti jembatan yang terbuat dari tali yang rapuh
dan kita berjalan diatasnya sedang dibawahnya itu adalah danau buaya. Karena
mencari kebenaran (hakiki), ilmu dan yang nyata (Baqa’) itu tidaklah semudah
berjalan diatas jembatan berlapis besi baja”